Aku mengingatnya.
Aku merasakannya.
Aku meragukannya.
3 perasaan di waktu yang sama. Sulit. Ahh, sebagian dari mereka menganggap hal kecil jangan terlalu dipikirkan. Aku paham dengan kalimat itu, tapi rasa sakit akibat dari lubang kecil semakin membuatku lepas kendali.
Marah. Kecewa. Frustasi.
Aku berpikir 'untuk apa kulakukan hal seperti ini? apa yang kudapatkan dari semua ini? sejak awal semua ini memang sudah salah. Bodohnya. Aku selalu menyangkal realita , aku memang terbuang. Tak ada tepat yang tersisa untukku. Sahabatku ahhh salah mantan sahabatku sudah menyingkirkanku dan orang itu sudah menghancurkan kepercayaanku.'
"Jangan mencariku lagi, hidupku kacau gara-gara kau! kau membuatnya berantakan! semuanya sia-sia, dasar cewek naif. Apa kau buta? kau tahu aku hanya memanfaatkanmu tapi kenapa kau tak melakukan apapun?" Perkataan kasar tak henti-hentinya keluar dari mulut cowok dihadapanku. Aku terlalu merindukannya hingga telingaku pun seakan rusak, aku tak peduli kalimat apa yang diucapkannya, aku hanya fokus dengan suara yang kurindukan. Aku tersenyum. Aku ingin segera pulang dan menuliskan kejadian ini dibuku kelinci kesayanganku.
"kenapa kau tersenyum?! Cewek aneh! jangan ganggu kehidupanku lagi. Mulai sekarang kita selesai."
Apa??? Apa maksud ucapannya? Selesai apa?
Dia meninggalkanku dalam kebingungan. Siapa yang tak bingung saat minggu lalu kau dan kekasihmu baru saja melewatkan hari libur berdua ke bioskop dan jalan ke taman bunga? Padahal saat mereka jalan bersama semuanya baik-baik saja dan tentu saja menyenangkan. Tapi, kenapa saat ini dia meminta seperti itu?"
Langkah kakinya berhenti dan berbalik menghadapku dengan tatapan yang menurutku sangat menakutkan. Reflek aku mundur, entah kenapa aku merasa bahwa didepanku bukanlah orang yang kucintai, wajahnya sama tapi aura mereka sangat kontras.
"satu lagi yang perlu kau tahu AKU SANGAT MEMBENCIMU."
Love is blind. Semua hanya berpusat pada perasaan sehingga sering melupakan logika.
Padahal logika terlihat realita, tapi semuanya terhapuskan pada imajinasi. Imajinasi yang dibuat sempurna. Oleh dirinya, mereka dan dirimu sendiri.
Selasa, 28 Juli 2015
Langganan:
Postingan (Atom)
Selasa, 28 Juli 2015
Complicated Love (Love is Blind)
Aku mengingatnya.
Aku merasakannya.
Aku meragukannya.
3 perasaan di waktu yang sama. Sulit. Ahh, sebagian dari mereka menganggap hal kecil jangan terlalu dipikirkan. Aku paham dengan kalimat itu, tapi rasa sakit akibat dari lubang kecil semakin membuatku lepas kendali.
Marah. Kecewa. Frustasi.
Aku berpikir 'untuk apa kulakukan hal seperti ini? apa yang kudapatkan dari semua ini? sejak awal semua ini memang sudah salah. Bodohnya. Aku selalu menyangkal realita , aku memang terbuang. Tak ada tepat yang tersisa untukku. Sahabatku ahhh salah mantan sahabatku sudah menyingkirkanku dan orang itu sudah menghancurkan kepercayaanku.'
"Jangan mencariku lagi, hidupku kacau gara-gara kau! kau membuatnya berantakan! semuanya sia-sia, dasar cewek naif. Apa kau buta? kau tahu aku hanya memanfaatkanmu tapi kenapa kau tak melakukan apapun?" Perkataan kasar tak henti-hentinya keluar dari mulut cowok dihadapanku. Aku terlalu merindukannya hingga telingaku pun seakan rusak, aku tak peduli kalimat apa yang diucapkannya, aku hanya fokus dengan suara yang kurindukan. Aku tersenyum. Aku ingin segera pulang dan menuliskan kejadian ini dibuku kelinci kesayanganku.
"kenapa kau tersenyum?! Cewek aneh! jangan ganggu kehidupanku lagi. Mulai sekarang kita selesai."
Apa??? Apa maksud ucapannya? Selesai apa?
Dia meninggalkanku dalam kebingungan. Siapa yang tak bingung saat minggu lalu kau dan kekasihmu baru saja melewatkan hari libur berdua ke bioskop dan jalan ke taman bunga? Padahal saat mereka jalan bersama semuanya baik-baik saja dan tentu saja menyenangkan. Tapi, kenapa saat ini dia meminta seperti itu?"
Langkah kakinya berhenti dan berbalik menghadapku dengan tatapan yang menurutku sangat menakutkan. Reflek aku mundur, entah kenapa aku merasa bahwa didepanku bukanlah orang yang kucintai, wajahnya sama tapi aura mereka sangat kontras.
"satu lagi yang perlu kau tahu AKU SANGAT MEMBENCIMU."
Love is blind. Semua hanya berpusat pada perasaan sehingga sering melupakan logika.
Padahal logika terlihat realita, tapi semuanya terhapuskan pada imajinasi. Imajinasi yang dibuat sempurna. Oleh dirinya, mereka dan dirimu sendiri.
Aku merasakannya.
Aku meragukannya.
3 perasaan di waktu yang sama. Sulit. Ahh, sebagian dari mereka menganggap hal kecil jangan terlalu dipikirkan. Aku paham dengan kalimat itu, tapi rasa sakit akibat dari lubang kecil semakin membuatku lepas kendali.
Marah. Kecewa. Frustasi.
Aku berpikir 'untuk apa kulakukan hal seperti ini? apa yang kudapatkan dari semua ini? sejak awal semua ini memang sudah salah. Bodohnya. Aku selalu menyangkal realita , aku memang terbuang. Tak ada tepat yang tersisa untukku. Sahabatku ahhh salah mantan sahabatku sudah menyingkirkanku dan orang itu sudah menghancurkan kepercayaanku.'
"Jangan mencariku lagi, hidupku kacau gara-gara kau! kau membuatnya berantakan! semuanya sia-sia, dasar cewek naif. Apa kau buta? kau tahu aku hanya memanfaatkanmu tapi kenapa kau tak melakukan apapun?" Perkataan kasar tak henti-hentinya keluar dari mulut cowok dihadapanku. Aku terlalu merindukannya hingga telingaku pun seakan rusak, aku tak peduli kalimat apa yang diucapkannya, aku hanya fokus dengan suara yang kurindukan. Aku tersenyum. Aku ingin segera pulang dan menuliskan kejadian ini dibuku kelinci kesayanganku.
"kenapa kau tersenyum?! Cewek aneh! jangan ganggu kehidupanku lagi. Mulai sekarang kita selesai."
Apa??? Apa maksud ucapannya? Selesai apa?
Dia meninggalkanku dalam kebingungan. Siapa yang tak bingung saat minggu lalu kau dan kekasihmu baru saja melewatkan hari libur berdua ke bioskop dan jalan ke taman bunga? Padahal saat mereka jalan bersama semuanya baik-baik saja dan tentu saja menyenangkan. Tapi, kenapa saat ini dia meminta seperti itu?"
Langkah kakinya berhenti dan berbalik menghadapku dengan tatapan yang menurutku sangat menakutkan. Reflek aku mundur, entah kenapa aku merasa bahwa didepanku bukanlah orang yang kucintai, wajahnya sama tapi aura mereka sangat kontras.
"satu lagi yang perlu kau tahu AKU SANGAT MEMBENCIMU."
Love is blind. Semua hanya berpusat pada perasaan sehingga sering melupakan logika.
Padahal logika terlihat realita, tapi semuanya terhapuskan pada imajinasi. Imajinasi yang dibuat sempurna. Oleh dirinya, mereka dan dirimu sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)